Pemimpin Muda? Siap! itulah kata yang sering terdengar selama NLC (National Leadership Camp) berlangsung. Acara yang menghadirkan tokoh-tokoh besar dan tentunya para peserta acara adalah mahasiswa yang terpilih sangat ketat oleh Rumah Kepemimpinan (RK) yang terdiri dari 9 Perguruan Tinggi Negeri dari 7 Regional. (Jakarta: Universitas Indonesia, Bandung: Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, Surabaya: Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh November, Bogor: Institut Pertanian Bogor, Medan: Universitas Sumatra Utara, dan Makassar: Universitas Hasanuddin).
Peserta Rumah Kepemimpinan Angkatan 8 |
National Leadership Camp 2016 dilaksanakan untuk pembekalan peserta RK angkatan 8, bertempat di komplek villa Kinasih kawasan Depok Jawa barat dan ditutup di Auditorium Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Acara ini dilakukan di awal bulan Agustus 2016 sekaligus pembukaan pembinaan di Rumah Kepemimpinan.
Hampir seminggu acara National Leadership Camp 2016 dilaksanakan, dan semua inspirator telah menunjukan motivasinya untuk para peserta, dari hal yang sangat mendasar untuk dilakukan sebaimana pemimpin bangsa hingga membuat para peserta NLC membuka pikirannya untuk mengamati masa depannya masing-masing, bagaimana projek mereka ke depan, dan apa yang harus dilakukan setelah 22 bulan di asrama selama menjadi peserta Rumah Kepemimpinan.
NLC turut mengundang tokoh-tokoh nasional dan tentunya mereka adalah para pemimpin di ranah masing-masing. Dari tokoh kementrian, pemerintahan, pengusaha muda, alumni PPSDMS (sekarang RK), bahkan mantan TNI-AL tingkat Mayor. Bagaimana tidak heran dengan forum yang hanya dihadiri oleh kurang lebih 270 peserta tersebut? Tidak hanya itu bahkan para pendiri dan penggugus berdirinya PPSDMS/RK ini juga turut serta hadir mengangkat semangat peserta untuk mengambil bekal mereka sebagai mahasiswa terbaik di masing-masing PTN.
Hampir seminggu acara National Leadership Camp 2016 dilaksanakan, dan semua inspirator telah menunjukan motivasinya untuk para peserta, dari hal yang sangat mendasar untuk dilakukan sebaimana pemimpin bangsa hingga membuat para peserta NLC membuka pikirannya untuk mengamati masa depannya masing-masing, bagaimana projek mereka ke depan, dan apa yang harus dilakukan setelah 22 bulan di asrama selama menjadi peserta Rumah Kepemimpinan.
NLC turut mengundang tokoh-tokoh nasional dan tentunya mereka adalah para pemimpin di ranah masing-masing. Dari tokoh kementrian, pemerintahan, pengusaha muda, alumni PPSDMS (sekarang RK), bahkan mantan TNI-AL tingkat Mayor. Bagaimana tidak heran dengan forum yang hanya dihadiri oleh kurang lebih 270 peserta tersebut? Tidak hanya itu bahkan para pendiri dan penggugus berdirinya PPSDMS/RK ini juga turut serta hadir mengangkat semangat peserta untuk mengambil bekal mereka sebagai mahasiswa terbaik di masing-masing PTN.
Ust.
Bachtiar Firdaus sebagai direktur sekaligus pembina umum RK sangat antusias dalam menanamkan sebuah perbekalan dasar bagi para pemimpin muda yang dibina, yakni menancapkan secara massal akar ROOM
PK yang merupakan akronim dari Rendah hati, Open mind, Objektif, Moderat,
Prestatif, dan Kontributif pada diri peserta. Bukan hanya menekankan pada hal itu saja namun Visi
dan Misi RK dan juga Idealisme Kami juga harus diterapkan oleh para peserta RK.
Mengapa
beliau menegaskan demikian? Sebab awal dari banyaknya peradaban dilakukan oleh
para pemuda dan jatuh bangunnya suatu negara berasal dari para pemuda jua. Ada
beberapa proses yang tercatat dari pembentukan ROOM PK, Visi dan misi, dan
Idealisme Kami yakni:
1. Proses
pembacaan, yaitu bahwa calon pemimpin muda harus giat dalam membaca buku.
2. Proses
pencucian, bukan berarti pencucian otak dan hati dari peserta tapi proses ini
adalah proses pencucian kebiasaan yang bermoral buruk agar menjadi kebiasaan
yang tebaik layaknya seorang pemimpin dan menetralkan pikiran dan
perasaan mereka.
3. Dan
tentunya adalah pengkajian segala ilmu pengetahuan untuk membentuk pemimpin
yang berwawasan luas dalam segala bidang ilmu.
Sebab karakter yang
harus dicontohkan pemimpin adalah berilmu, kuat dalam hal kebugaran jasmani,
amanah dalam menjalankan tugas dan kewajiban, dan diharapkan untuk memiliki
daya geneasi setelahnya. Dan Ust. Bachtiar juga mengatakan bahwa “Pemimpin yang
baik merupakan pengikut yang baik”.
maju majulah Rumah Kepemimpinan.
ReplyDeleteregional 2 Prabu Asthabadrika Bandung.
Pemimpin Muda, SIAP!
masyaallah luar biasa sahabatku.... lanjutkan
ReplyDelete